[07 Mei 2025], Sektor pertanian memiliki peran ganda yang sangat penting di Indonesia. Selain menjadi sumber penghidupan bagi sebagian besar masyarakat, sektor ini juga memiliki fungsi ekonomi dalam menyediakan pangan dan fungsi sosial dalam pemberdayaan masyarakat perdesaan. Oleh karena itu, perencanaan yang matang menjadi kunci untuk mendukung sektor pertanian agar dapat mencapai produksi yang tinggi dengan biaya yang efisien. Perkembangan teknologi, yang memudahkan akses dan informasi, perlu dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor pertanian.
Pengumpulan data dan informasi adalah langkah awal yang krusial dalam penyusunan rencana pembangunan pertanian. Data ini menjadi dasar pengambilan kebijakan dan informasi penting dalam musyawarah perencanaan pembangunan. Perencanaan pembangunan di semua tingkatan pemerintahan harus melibatkan pendekatan partisipatif dua arah, yaitu dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up). Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi yang mampu menyajikan informasi dan visualisasi data lapangan menjadi sangat penting.
Kelompok tani adalah lembaga yang menyatukan petani dalam satu desa. Kelompok tani dapat dibentuk berdasarkan berbagai kriteria, seperti komoditas yang diusahakan, areal tanam, atau gender. Sebagai sebuah kelembagaan, kelompok tani berfungsi sebagai tempat belajar, wahana kerja sama, dan unit produksi. Pendekatan kelompok bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pertanian di lapangan. Kelompok tani memiliki peran strategis dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan. Sebagai unit produksi, kelompok tani memiliki wilayah yang tidak terpisahkan dalam sektor pertanian. Oleh karena itu, pemahaman yang akurat mengenai wilayah dan luasan lahan yang dimiliki setiap kelompok tani menjadi sangat penting.
Namun, seringkali ditemukan masalah terkait wilayah kelompok tani, seperti ketidakjelasan batas wilayah dan metode penentuan luas lahan yang kurang akurat. Hal ini disebabkan oleh belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang baku dalam penyusunan wilayah kelompok tani. Akurasi data wilayah dan luasan lahan sangat penting untuk ketepatan program pemerintah di sektor pertanian. Ketidaksesuaian data wilayah dan luasan dapat menyebabkan kurang tepatnya program pemerintah untuk sektor pertanian, terutama dalam pelaksanaan dan pelaporan.
Pemanfaatan teknologi dalam penyajian data menjadi krusial untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas. Data yang akurat dan disajikan dalam bentuk infografis akan memudahkan pemahaman informasi. Selain itu, data yang baik juga sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh pemangku kebijakan. Salah satu bentuk penyajian data yang efektif adalah dalam bentuk peta, karena peta dapat menampilkan informasi secara spasial sehingga lebih mudah dipahami.
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah teknologi pemetaan geografis yang menggabungkan sistem informasi. Data spasial, yang merupakan data dengan referensi geografis, dapat diolah dengan SIG. Pemanfaatan SIG dalam sektor pertanian memiliki nilai dan fungsi besar dalam meningkatkan ketahanan pangan, kesejahteraan petani, dan menjaga kelestarian pertanian. SIG dapat dimanfaatkan untuk membuat peta dan sistem informasi geografis data center. Salah satu contoh pemanfaatan SIG adalah untuk menentukan wilayah kelompok tani dalam bentuk peta hamparan wilayah. Secara umum, SIG memberikan informasi yang mendekati kondisi dunia nyata, memprediksi hasil, dan mendukung perencanaan strategis.
Pemanfaatan SIG untuk pemetaan wilayah kelompok tani bertujuan untuk memetakan wilayah kelompok tani secara spasial, mengukur luas lahan, dan menentukan batas wilayah kelompok tani. Informasi ini dapat digunakan sebagai referensi dalam perencanaan pembangunan infrastruktur desa di sektor pertanian yang melibatkan kelembagaan petani, serta sebagai informasi integrasi spasial pembangunan wilayah. Oleh karena itu, pemetaan wilayah yang memberikan informasi mengenai wilayah kelompok tani menjadi sangat penting. Pemetaan berfungsi untuk menyajikan informasi spasial terkait wilayah dan keragaan kelompok tani.
Kegiatan pemetaan wilayah kelompok tani yang partisipatif dan akurat akan memberikan kontribusi besar dalam perencanaan wilayah pedesaan. Peta wilayah kelompok tani dapat memperjelas batas wilayah, potensi desa, membantu penyelesaian konflik batas wilayah, dan mendukung perencanaan pembangunan infrastruktur pertanian. Dengan demikian, penerapan SIG secara partisipatif dalam pemetaan wilayah kelompok tani di tingkat desa menjadi langkah optimal dalam perencanaan wilayah pertanian yang efektif dan berkelanjutan.